WASPADA INTERAKSI OBAT......(1)

Saat minum suatu obat, tentunya kita mengharapkan khasiat dari obat yang kita minum, sehingga keluhan yang tidak menyenangkan dan tanda-tanda penyakit kita menjadi berkurang. Namun, tidak jarang obat yang diminum ternyata tidak berkhasiat, dengan kata lain tidak menghasilkan efek yang kita harapkan, bahkan menimbulkan akibat lain yang tidak diinginkan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan ini, yang jarang disadari, tak lain akibat interaksi obat, yang dapat terjadi antara obat dengan obat, obat dengan makanan ataupun minuman tertentu, juga akibat kebiasaan kita sendiri seperti merokok.

Apabila kita minum lebih dari satu macam obat pada saat yang sama, dapat saja tiap-tiap obat bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan khasiat masing-masing. Namun, tidak jarang obat-obat ini saling mempengaruhi . sehingga khasiat salah satu obat akan berubah. Kejadian interaksi obat ini akan meningkat pada penggunaan beberapa obat sekaligus (polifarmasi).

Kejadian interaksi obat yang penting dalam klinik sukar diperkirakan karena masih kurangnya dokumentasi, sering lolos dari pengamatan karena kurangnya pengetahuan para dokter akan mekanisme dan kemungkinan terjadinya interaksi obat berupa peningkatan toksisitas seringkali dianggap sebagai reaksi idiosinkrasi (efek non terapi pada obat yang sama yang tidak dapat diprediksi sebelumnya) terhadap salah satu obat sedangkan interaksi berupa penurunan efektivitas seringkali diduga akibat bertambahnya keparahan penyakit; selain itu terlalu banyak obat yang saling berinteraksi sehingga sulit untuk diingat; dan juga karena kejadian atau keparahan interaksi dipengaruhi oleh variasi individual, dimana populasi tertentu lebih peka misalnya penderita lanjut usia atau yang berpenyakit parah, adanya perbedaan kapasitas metabolisme antar individu, penyakit tertentu terutama gagal ginjal atau penyakit hati yang parah, dan faktor-faktor lain, seperti dosis besar, obat ditelan dalam waktu bersamaan, serta penggunaan yang kronik.

Sebenarnya, setiap obat memiliki indikasi, kontraindikasi, efek samping, serta takaran obat yang dianjurkan. Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas dapat membahayakan. Kontraindikasi harus diperhatikan dan diwaspadai, misalnya suatu obat mempunyai kontraindikasi terhadap wanita hamil, penderita sakit maag, sakit liver, atau ginjal. Selain itu, biasanya juga adanya informasi larangan penggunaan dengan obat tertentu atau interaksi dengan obat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar