4 cara mencegah terjadinya keracunan makanan

1. Membeli bahan makanan.
Belilah bahan makanan yang masih segar. Jika hendak membeli makanan kalengan, sikap teliti dan hati-hati merupakan hal mutlak. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah ada tidaknya tanda-tanda kontaminasi bakteri pada makanan kalengan itu. Beberapa tanda yang perlu dicurigai adalah dengan memperhatikan kemasannya , apakah ada retak, penyok, atau berkarat, dan tutup kemasan lepas atau tidak.
Perhatikan tanggal kadaluarsa makanan sebelum dimakan. Perhatikan juga apakah kotak atau kaleng makanan dan minuman telah menggembung. Hal ini pertand sudah terjadi infeksi bakteri didalam makanan. Jika makanan kalengan itu berupa sayuran, periksalah apakah ada cairan putih seperti susu di sekitar sayuran itu. Jika ada cairan seperti itu, lebih baik cari sayuran yang lain.
Bila membeli daging, seafood, dan produk-produk olahan dari susu, pilihlah yang masih segar, yang dapat diketahui dari bau dan warna yang biasanya masih tampak cerah. Upayakan juga untuk selalu membeli daging, seafood, dan susu dari penjual atau pemasok yang terpercaya.
2. Menyimpan makanan
- Setiba di rumah setelah berbelanja bahan makanan, segera simpan dalam kulkas atau freezer bahan makanan yang belum akan dimasak hari itu.
- Bekukan daging, ikan, atau daging unggas segar dalam freezer jika bahan pangan hewani ini belum akan dimasak dalam dua hari ke depan.
- Jangan biarkan makanan olahan (seperti keju atau daging olahan) dalam suhu ruang selama lebih dari dua jam sebelum disajikan.
- Jika memasak makanan sehari sebelum disajikan, simpanlah lebih dulu makanan itu ke dalam kulkas atau freezer segera setelah dimasak. Ingat, jangan keluarkan makanan itu (dari kulkas atau freezer) lebih dari dua jam sebelum disajikan.
- Jangan menyimpan makanan lebih lama dari batas waktu yang disarankan. Sebagai gambaran, produk-produk olahan dari susu bisa tahan di kulkas selama seminggu, sementara telur bisa tahan lebih lama lagi yaitu tiga atau empat minggu.
3.Memasak makanan.
-Cucilah tangan sebelum dan setelah mengolah makanan.
- Sediakan dua papan alas potong di dapur. Satu untuk memotong daging dan satu untuk memotong sayuran.
-Setelah memotong-motong daging sapi, ikan, atau daging unggas mentah, jangan lupa pula untuk mencuci tangan. Cuci pula semua perkakas dapur yang baru digunakan untuk memotong-motong daging atau ikan tersebut.
-Cuci buah dan sayuran di bawah air yang mengalir sebelum dimasak atau dimakan.
-Cicipi makanan hanya ketika makanan itu telah benar-benar matang.
-Ketika menghangatkan makanan, jangan lupa untuk menutup panci atau wadah yang digunakan. Panaskan makanan dengan seksama sehingga semua bagian dari makanan ini benar-benar panas kembali.
-Bila ada makanan sisa, segera masukkan dalam lemari pendingin dan jangan campur adukkan makanan sisa tersebut, masing-masing tempatkan dalam tempat tersendiri.
-Usahakan makanan tetap panas atau dingin. Membiarkan makanan dalam suhu ruangan memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh.
4.Membersihkan perangkat masak
-Gunakan air sabun yang hangat untuk mencuci talenan, pisau, cobek, panci, dan perangkat lainnya yang digunakan untuk memasak.
-Bersihkan spon atau kain untuk mencuci piring dengan cara meremas atau menguceknya di dalam air yang banyak, kemudian bilas hingga bersih. Setelah itu, panaskan spon atau kain pencuci piring itu di dalam microwave dengan tingkat panas maksimal selama 60 detik. Dengan cara ini diharapkan, spon atau kain pencuci piring bebas dari kuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar